Sunday, March 4, 2012

Meremeh Itu Pantang Terlaku...

meremeh itu pantang terlaku
karena ia picik dan tak siap berlabuh

Zaman galau teriring dengan zaman egoisme. Berjalan dengan dada yang membusung. Mereka benar, mereka paling benar. Mata itu nampak berbinar sinis. Senyum itu nampak kecut terpancar. Mereka rasa, penuh dengan mampu. Tak perlu berlatih. Nasihat bagai tarian debu transparan, tak terlihat mata makhluk Tuhan. Mereka berliuk sesuka pikiran menggandeng. Mungkin terlalu erat gandengan itu, hingga ajal tercapai jelas. Tak terkira, tak tertangkap oleh duga. Mereka tertusuk, diam, tak berdalih. Lemah sudah yang terasa. Mereka gagal.

Mereka terlalu meremeh yang ada. "Ahh, aku bisa lakukan semua itu. Itu mudah banget." Namun, tak seperti nyata yang terukir. Mereka tak mampu lakukan. Putus asa dan membodohkan keadaan. Pikirannya berpacu dengan tangis, "Tidak seharusnya aku seperti itu. Kenapa badanku ga bisa berkutik saat itu? Aku bodoh!" Nah, kecewa, menyesal, akhir yang selalu memamerkan diri. Mereka pun dengan sekejap lost control, DOWN. Seharusnya, bangkit itu yang utama. Yang lalu adalah sebuah emas kehidupan. Tak ada itu, tak ada ubah bergerak. Tetap menjadi manusia statis yang tak berpikir. Jika lampau telah penuh dengan remehan, jangan peluk kembali pada masa yang datang. Jangan kau jadi sebuah sosok yang terlalu tergiur kemampuan dan status, yang akhirnya menjadi terlalu penat dan depresi.

0 comments: