Terkadang
kita bertanya pada diri kita sendiri, “Apa sih pentingnya belajar kalau hanya
mencari nilai? Toh, nanti belum tentu dipakai di dunia kerja.” Namun, ada
ungkapan lain pula yang terdengar, “Aku harus belajar. Tidur minimal jam 12.
Bangun tidur jam 2 pagi!” Nah, berbeda-beda bukan? Tiap orang memiliki karakter
belajar sendiri-sendiri. Penggunaan yang baik dengan intensitas belajar yang
ideal. Tidak kurang dan tidak berlebih.
Karakter
belajar siswa harus diarahkan dan dipandu ke arah tindakan ideal. Tentunya dari
diri siswa tersebut memulai sadar akan bergunanya mengatur intensitas belajar.
Intensitas belajar yang baik adalah dengan memakai waktu belajar secukupnya.
Ada kalanya belajar serius, tanpa gangguan. Namun, harus diimbangi dengan
istirahat yang cukup. Hendaknya diberi selang waktu 10 menit untuk istirahat
dan menyegarkan pikiran. Selain itu, istirahat di antara waktu belajar tersebut
dapat dijadikan momen untuk mencari hal
baru yang berada di luar dari pelajaran sekolah siswa. Sehingga, tidak hanya
pelajaran sekolah saja yang dijajaki oleh siswa. Mereka yang memiliki karakter
dan intensitas belajar seperti yang telah diulas di atas, hampir semua dapat
dengan mudah mengikuti pelajaran di sekolah dan ujian-ujian yang terdapat di
dalamnya. Selain itu, juga memiliki wawasan-wawasan tambahan.
Namun,
amat disayangkan pada siswa yang belum memiliki motivasi belajar dalam dirinya.
Pikirannya masih kosong akan pentingnya belajar. Tidak jarang pula mereka
meremehkan belajar. Ada yang bertindak cuek dan asal-asalan dalam belajarnya
dan dengan waktu yang sangat singkat. Ada pula yang bahkan tidak belajar sama
sekali. Pikiran utamanya adalah hal-hal di luar yang lebih memberikan
kesenangan. Akibatnya, pelajaran sekolah banyak tertinggal. Demi kegiatan
luarnya tersebut, mereka rela meninggalkan sekolah tanpa izin yang jelas. Dan
akhirnya, penyesalan mungkin saja terjadi di belakang. Ada yang diskors,
dihukum, diadukan ke orang tua, bahkan dikeluarkan dari sekolah. Mereka pun
tidak memiliki arah tujuan yang tepat. Satu-satu yang implisit terdapat dalam
dirinya adalah sebuah keegoisan diri. Sebuah tindakan yang hampir tidak akan
pernah dirasakan oleh siswa tersebut. Sehingga kesempatan emas untuk menjadi
sesosok orang besar hilang.
Lain
siswa, lain pula pribadinya. Siswa ada yang memiliki semangat belajar tinggi.
Mereka percaya bahwa dengan belajar terus-menerus akan membuahkan hasil yang
matang dan enak dipetik. Memang hal itu utama dan nyata sekali. Namun, belajar
terus-menerus tidak dapat diartikan sebagai belajar yang tiada henti. Belajar
pagi, siang, malam. Mereka sampai melupakan makan, minum, dan mungkin tidak
mengetahui keadaan sekitarnya. Mereka hanya memikirkan belajar dan nilai baik.
Akan
tetapi, hal seperti belajar tiada henti tersebut tidak sepenuhnya baik. Bahkan,
akan memberikan dampak yang buruk. Siswa yang belajar terus menerus dari pagi
hingga tengah malam, besar kemungkinan akan terganggu pada kegiatan
pembelajaran di kelas mereka. Hal tersebut dapat menurunkan konsentrasi dan
menyebabkan timbulnya penyakit dalam diri mereka. Tidak hanya itu saja. Sikap
kita yang "emang gue pikirin" dan hanya peduli kepada belajar, itu
memberi pengaruh yang signifikan. Kita tidak mengenal dunia baru dan
pelan-pelan membentuk sebuah pribadi yang sendiri tanpa orang lain. Mereka
tidak menghiraukan orang lai dan cenderung bekerja sendiri. Tidak baik dalam
kehidupan sosial mereka.
Intensitas
belajar siswa tersebut tidak begitu saja terjadi dan terpendam dalam diri
siswa. Bisa saja karena pengaruh orang tua yang tidak peduli tehadap anaknya
dan orang tua yang selalu menuntut siswa ini-itu. Lingkungan sekitar pun dapat
berpengaruh, misalnya: lingkungan sekolah dan teman. Penekanan-penekanan dan
gaya pada lingkungan tersebut sangat berpengaruh. Siswa hendaknya pandai dalam
menyaring mana yang baik dan buruk.
Intensitas
belajar tiap siswa tentunya berbeda-beda. Tergantung pada mereka sendiri yang mengantar dirinya pada
pijakan yang tepat. Pilih gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan dan
seimbang di hampir segala bidang. Serta tidak terlalu berpengaruh terhadap
hal-hal baru. Nah, sekarang, silahkan pilih gaya belajar yang cocok untuk Anda?
Belajar tepat, kesuksesan menanti di depan mata.
0 comments:
Post a Comment