Friday, July 15, 2011

- curhatan 1 -

sabar dan marah .
semuanya itu punya batasan .
sabar yang sangat itu juga ga boleh, karena mungkin suatu saat ato saat itu juga bisa diremehin sama orang lain .
marah ?
marah juga punya batasan, ada waktu tertentu kita harus marah .
di saat situasi semakin berubah buruk dan ga teratur, semakin ngelunjak .
tapi, di saat marah itu juga harus punya batas kemarahan .
enaknya marah dengan ucapan aja, ato fisik ??
klo fisik kayanya ga baik deh, emang mau nyamain kaya hewan ya ?

nah, gima menurut kamu tentang sabar dan marah ?
mereka merupakan dua kata yang berlawanan, tapi peranannya hampir sama dalam pembatasannya .

sekitar satu bulan kemarin, ada masukan dari temen sekelas .
menurut dia, aku ini orang yang terlalu sabar .
tapi masa' sih aku terlalu sabar ?
nah, saat liburan 3 minggu itu, aku berpikir trus .
jika ada suatu permasalahan, selalu teringat itu dan bersikap kurang sabar lah intinya .
makin lama dan sampai detik ini juga, sepertinya hal tersebut membawa perubahan yang signifikan .
menurut teman yang memberikan pendapat sebelumnya itu .
sekarang aku lebih memiliki emosi yang labil .
sedikit-sedikit marah .
tapi, dalam perasaanku .
ga pernah sebenarnya ada perasaan marah .
seperti kata temanku itu, aku marah cuma sebagai tanda jika aku ga lemah dan dapat melawan kondisi yang tidak memungkinkan tersebut .
tapi apa daya, mungkin aku harus lebih berlatih untuk mengontrol emosi diri ini .

berhubungan dengan marah, aku punya sedikit cerita yang merupakan kisah hidupku saat ini .
aku sendiri juga bingung, ato mungkin aja situasi ini terpengaruh sama sifat emosiku yang sekarang menjadi labil .
tapi sepertinya bukan aku aja yang merasakan seperti itu, beberapa orang juga dapat merasakan hal tersebut .
oke, aku ceritakan sedikit yaa .
ini mengenai kondisi di dalam kelasku .
yaahh, aku akui semenjak salah seorang temanku pindah :(, aku merasa semuanya beda .
entah itu karena kehilangan ato apa .
yang jelas, kalo sebelumnya ak merasa kalo siswa sebelas anak di kelas itu tidak terlalu sedikit, bahkan cukup .
tapi sekarang siswa sepuluh orang, aku merasa kalo hal tersebut teramat sedikit dan aku jengkel .
aku juga merasakan sesuatu yang semakin ngelunjak .
suatu sikap dan tindakan di luar laku sebelumnya .
sikap yang pernah aku rasakan sebelumnya sepertinya semakin berkembang pesat .
jujur aja, perasaan ini jengkel, jenuh .
pingin banget keluar dari ruangan ini .
pingin juga mereka tau semua yang ku rasa .
rasa atas perubahan dengan pertumbuhan yang lebat dan sinis .
tapi sepertinya mereka kurang bisa membaca raut wajah dan tindakan .
hal apapun mereka lakukan .
prinsipnya lho cuma satu .
"yang penting aku untung dan hidupku bahagia"
ga ada yang lain, mungkin egois yang terselip di situ .
lihat aja sekarang ?
mereka berjalan individu-individu .
jika sama orang lain, itu teh cuma demi kebutuhan mereka aja .
kalo punya sesuatu, apa pernah lirik kanan, lirik kiri ?
sepertinya engga .
semuanya membangga-banggakan diri sendiri .
haha, aku lho udah bosen sama semuat itu .
kenapa sedikit pun aja yang noleh dan berubah .
kalo aku diam, salah .
apa coba yang bener ?
mungkin benar menurut salah seorang teman sekelasku .
biarkan aja mereka melakukan aktivitas kegemarannya itu .
kita juga ga pernah terpikirkan oleh mereka .
semua kegiatannya itu lho ga ada hubungannya sama kita .
apakah mereka menganggap kita penting ?
engga kan ?
mungkin jawabannya, "kalo ga ada kamu, aku ga bakal ada di sini dengan kehidupan yang sedimikian rupa"
nah, udah keliatan tuh egoisnya .
membutuhkan pertolongan demi dirinya sendirinya .
memang sih makhluk sosial itu penting adanya, tapi kalo sudah seperti ini dengan tingkat keegoisan yang berat dayanya, apa boleh ?
haha, apalah daya .
terserah kalian mau bertingkah, berucap, dan sebagainya .
jika kalian ga peduli, aku juga bisa kok bersikap lebih ga peduli .
hal itu gampang :)

0 comments: